
29 April 2025, Kegiatan yang berlangsung secara daring ini menghadirkan para akademisi, praktisi da industri kreatif untuk memberikan masukan konstruktif terhadap kurikulum yang ada. Beberapa aspek penting yang dibahas meliputi integrasi teknologi digital, penguatan soft skills, serta penekanan pada keberlanjutan dan isu sosial dalam desain.
“Kurikulum harus menjadi cerminan dari dinamika industri dan kebutuhan masa depan. Oleh karena itu, kami ingin memastikan bahwa lulusan DKV tidak hanya kreatif secara visual, tetapi juga adaptif secara teknologi dan peka terhadap konteks sosial,” ujar Refita Ika Indrayati, M.Ds., Koordinator Program Studi DKV Itera
Terdapat beberapa insight dari narasumber pertama yaitu Bapak Banung Grahita, Ph.D (Kaprodi DKV ITB) terkait tantangan dan orientasi DKV ITB dalam mengubah kurikulum. Beliau memaparkan terkait sejarah perubahan kurikulum di ITB. Narsumber kedua, M. Khairul Amri, M.Pd dari Himpunan Pengusaha Dokumentasi Indonesia Provinsi Lampung, yang menjelaskan tentang pentingnya soft skill dan attitude dalam beradaptasi di dunia kerja atau industri. Kemudian narasumber terakhir yaitu Dr. Intan Rizky Mutiaz, M.Ds (Ketua Umum Asosiasi Program Studi DKV Indonesia/Asprodi DKV) yang membahas tentang Asprodi dalam memberikan peta jalan kurikulum DKV di Indonesia.
Review kurikulum ini merupakan bagian dari siklus evaluasi berkala yang dilakukan setiap lima tahun sekali sesuai dengan standar nasional pendidikan tinggi. Hasil dari review ini akan segera dirumuskan menjadi Kurikulum 2025 yang dijadwalkan mulai diterapkan pada semester ganjil mendatang.
Dengan kurikulum yang semakin relevan dan responsif terhadap perkembangan zaman, Program Studi DKV Itera optimistis dapat terus mencetak desainer muda yang inovatif, berdaya saing global, dan berkontribusi aktif dalam pembangunan industri kreatif nasional.(humas)
hubungi: dkv.itera.ac.id (alamat email)
