Catatan Pameran Seni Rupa dan Desain Antar Kampus Antar Propinsi (AKAP) DKV Sumatera

Trayek Kreatif-Kolaboratif dari Kampus Desain untuk Sumatera
Catatan Pameran Seni Rupa dan Desain
Antar Kampus Antar Propinsi (AKAP) DKV Sumatera
Sopir: Jejen Jaelani
Kernet: Arif Budiman
Dari Terminal AKAP Kita hidup pada masa kota-kota terhubung erat oleh kreativitas, teknologi, masa lalu, dan masa depan. Jarak ada bukan untuk memisahkan, tetapi menghubungkan kota yang satu dengan yang lain hingga membentuk jejaring. Jejaring in i kemudian akan memberikan daya, cita, dan asa pada kreativitas yang kita jalani. Antar Kampus Antar Propinsi (AKAP) hadir sebagai sebuah festival Program Studi Desain Komunikasi Visual Se-Sumatera yang berusaha menghubungkan titik kreativitas yang satu dengan yang lainnya. AKAP sebelumnya sudah dilaju oleh kampus DKV ISI Padang Panjang bersama kampus-kampus DKV yang ada di Pulau Sumatera. AKAP ini bukan sekadar ajang perjumpaan tetapi juga kendaraan untuk saling bertukar-tangkap ide dan gagasan, mempresentasikan karya, serta belajar bersama dari para empu komunikasi visual. Akronim “AKAP” dalam terminologi perhubungan darat adalah klasifikasi perjalanan bus antarkota yang menghubungkan kota yang terletak pada propinsi yang berbeda. Trayeknya pasti melewati banyak kota, dari dan propinsi ke propinsi berikutnya. Semangat moda transportasi darat yang menghubungkan antarmanusia, antarkota, antarpropinsi ini menjadi ‘doktrin’ dari kerja kolaboratif antar perguruan tinggi DKV di setiap propinsi di Pulau Sumatera. AKAP menjadi simbol dari kerja kolaboratif yang menyambungkan simpul-simpul kreativitas dalam semangat kesumateraan.Nama AKAP sendiri sebetulnya juga menyimpan memori bagi banyak jiwa. AKAP membawa pikiran kita bertamasya membayangkan masa-masa ketika merantau—keluar dari tanah kelahiran untuk tujuan melanjutkan pendidikan, mencari jalan penghidupan, dan meraih mimpi. AKAP membawa orang-orang untuk sampai ke kampus tujuan—tempat belajar yang diidamkan—dan pulang untuk menyambung ingatan.
Ada yang kuliah dari Padang ke Medan, Lampung Ke Aceh, Pekanbaru ke Palembang dan seterusnya. Bus AKAP menjadi pilihan karena ia dapat menghubungkan kota-kota yang tidak bisa dijangkau dengan rute pesawat terbang ataupun kapal laut. Bus AKAP pilihan moda yang tak bisa dielakkan. Ia menjangkau kota-kota dari berbagai skala dan cerita.
Cerita AKAP sendiri juga mewakili cerita keberadaan kampus DKV yang ada di hulu hingga hilir Sumatera. Seperti DKV ISBI Aceh, DKV UPU Medan, DKV ISI Padangpajang, UNP dan UPI “YPTK” di Padang, DKV ITEBA di Batam, DKV UIGM di Palembang serta DKV Darmajaya dan ITERA sendiri di Lampung. Berbagai kampus DKV ini menyuarakan konten-konten komunikasi visual yang sangat menarik, atraktif dan persuasif dengan berbagai kearifan dan nilai-nilai lokal yang diserap dari lingkungan dan masyarakat tempat kampus tersebut berdiri.
Keragaman visual dan gagasan/ide ini menjadi kekuatan dan daya pikat untuk mewujudkan energi kerja kolaboratif dalam memajukan dunia kreativitas di pulau Sumatera. Tujuannya tentu bukan untuk menjadi sama, tetapi saling memperkaya di dalam keberagaman kreativitas. Di samping mengembangkan karya-karya berbasis individu atau kelompok di dalam kampus, terbukanya peluang untuk kerja-kerja kolaboratif antarkampus akan menambah peluang di dalam mengeksplorasi berbagai kemungkinan yang ada. Kerja-kerja kolaboratif ini bisa dijalankan di dalam bingkai akademik dengan misi tridarma perguruan tinggi, mulai dari pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Tahun 2022 ini kegiatan pertemuan perguruan tinggi DKV Se-Sumatera ini digelar di DKV Institut Teknologi Sumatera (ITERA). Tajuk acara yang diusung adalah “Interaksi Ruang Visual Sumatera”. Tajuk ini sekaligus merupakan tema pameran seni rupa dan desain. Tema ini mewadahi semangat bahwa presentasi terhadap karya seni rupa khususnya desain komunikasi visual, tak terbatas lagi pada sekat-sekat dinding di dalam ruang pameran. Karya DKV pada masa kini berada di dalam ketakterbatasan (infinity). Kita bisa membayangkan DKV pada masa kini adalah bentuk angka delapan ∞ yang tak terbatas dan tak terhingga. Kendati ia takterbatas tetapi ia menghubungkan (connectify). Di dalam bahasa Nirmana, kita mengenalnya dengan konsep kesatuan (unity) sehingga dapat dipamerkan secara atraktif, komunikatif dan persuasif.
